Sektor Perkebunan Masih Primadona Jadi Penghasil Devisa Negara

penghasil-devisa-negara

Topmetro.news – Untuk menggairahkan bisnis sektor perkebunan butuh promosi besar-besaran. Karena sejauh ini faktanya sektor perkebunan dianggap primadona sebagai penghasil devisa negara.

“Untuk teman-teman di daerah agar mempromosikan dan berikan informasi kepada investor untuk berinvestasi di daerah, karena daerah memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan khususnya di sektor perkebunan. Ini penting karena sektor perkebunan sebagai penghasil devisa negara,” ujar Bambang, Direktur Jenderal Perkebunan saat memberikan sambutan pada acara Agro and Food Expo 2018, Jumat (11/5/2018).

”Kita sudah buktikan sektor perkebunan mampu tampil sebagai penghasil devisa negara nomor satu mengalahkan sektor migas, kita bisa mengoptimalkan komoditi perkebunan di daerah-daerah pesisir untuk peningkatan produksi, caranya dengan promosi besar besaran dan mengundang investor,” ujar Bambang.

Bambang mencontohkan kini ada kegiatan replanting sawit seluas 185.000 hektar terbesar sepanjang sejarah sehingga ada 185.000 hektar kelapa sawit yang sudah berumur 25 tahun untuk siap dimanfaatkan investor.

Ajang Indonesia Coffee Festival

Serangkaian kegiatan pameran diadakan juga Indonesia Coffee Festival 2018 yang bertujuan untuk memperkenalkan keberagaman kopi Indonesia, mempertemukan berbagai pelaku usaha kopi di Indonesia mulai dari petani, trader, industri, penikmat kopi hingga pemilik kedai kopi dalam rangka meningkatkan konsumsi kopi dalam negeri dan dunia

Pameran diikuti 80 peserta yang terdiri dari Kementerian terkait, pemerintah daerah, BUMN, pelaku usaha bidang agribisnis, baik yang skala UKM maupun skala nasional.

Rangkaian tiga pameran di sektor pertanian ini diharapkan bisa menjadi ajang promosi produk-produk unggulan agribisnis dan mampu menghasilkan transaksi bisnis yang signifikan.

“Ke depan pameran ini diharapkan akan menjadi tempat dimana trend kebutuhan dunia akan produk agribisnis dapat ditampilkan sehingga kehadirannya akan terus dinantikan,” pungkas Bambang.

Sekadar diketahui Agrofood Expo 2018 ini dilaksanakan 10 – 13 Mei 2018 di Hall B Jakarta Convention Center (JCC) dengan tema “Diversifikasi Komoditi Pertanian Mendukung Swasembada Pangan”.

Indonesia AgroFood Expo 2018 diselenggarakan bersamaan dengan “Indonesia International Modern Agriculture Expo 2018” yang menampilkan teknologi modern di bidang pertanian yang meliputi: alat dan mesin pertanian, mesin pasca panen, dan teknologi hydroponic.

Pameran diikuti perusahaan alat dan mesin pertanian dari Indonesia, China, Turki, Taiwan dan Korea.(tmn)

sumber: jpnn

Related posts

Leave a Comment